Ciamis, AMNN.co.id – Kabupaten Ciamis kembali mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dalam ajang penganugerahan yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia, Ciamis berhasil meraih dua penghargaan bergengsi.
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, M.M., dinobatkan sebagai Kepala Daerah Penggerak Zakat Terbaik, sementara Kabupaten Ciamis ditetapkan sebagai Kabupaten Penggerak Zakat Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2025.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A., dalam kegiatan Penguatan Kompetensi Amil UPZ se-Kabupaten Ciamis dan Penganugerahan Kabupaten Zakat Tahun 2025, yang berlangsung di Gedung Islamic Center Ciamis, Selasa (1/7/2025).
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis, H. Asep Lukman Hakim, S.Ag., M.Si., mengapresiasi capaian ini sebagai bentuk nyata sinergi pemerintah dan masyarakat dalam mengoptimalkan pengelolaan zakat.
“Zakat adalah rukun Islam yang memiliki peran strategis dalam membangun kesejahteraan umat. Jika dikelola secara profesional, zakat akan berdampak besar terhadap peningkatan ekonomi, sosial, dan kemanusiaan,” ujar Asep.
Menurutnya, Ciamis memiliki potensi zakat yang besar dari berbagai sektor masyarakat, mulai dari aparatur sipil negara (ASN), pelaku UMKM, petani, hingga para dermawan di pedesaan.
Namun ia juga menyoroti bahwa realisasi pengumpulan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) masih belum optimal, terutama karena keterbatasan kapasitas sumber daya manusia (SDM) amil di tingkat desa.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemenag Ciamis terus mendorong penguatan kompetensi amil UPZ agar mampu menjalankan tugasnya secara syar’i, profesional, transparan, dan akuntabel. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah pemanfaatan teknologi digital dalam sistem keuangan zakat.
“Kita harus mendorong pemanfaatan teknologi dan meningkatkan akuntabilitas serta transparansi. Sinergi antara UPZ, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan,” tambah Asep.
Pada kesempatan itu juga diumumkan bahwa Kabupaten Ciamis ditetapkan sebagai Kabupaten Zakat pertama di Indonesia, sebuah pengakuan nasional yang memperkuat posisi Ciamis sebagai pelopor dalam tata kelola zakat modern.
Kemenag Ciamis melalui Seksi Zakat dan Wakaf turut berperan aktif dalam pengembangan program-program unggulan seperti Kampung Zakat, Pemberdayaan Ekonomi Umat (PEU) melalui Kantor Urusan Agama (KUA), serta implementasi aplikasi digital pengelolaan zakat seperti Go Gesek (Aplikasi Keuangan UPZ) dan Website Almar’ah UPZ BKMM Desa Maparah.
Kedua inovasi digital ini menjadi satu-satunya di Indonesia dan telah diakui secara nasional.
Hingga 2025, Ciamis telah memiliki 6 Kampung Zakat yang terverifikasi dan diakui, serta 2 KUA PEU, yakni di Rajadesa dan Ciamis.
Kemenag Ciamis menyampaikan harapan agar prestasi ini tidak hanya menjadi pencapaian simbolis, namun mampu mendorong peningkatan konkret dalam:
• Pengumpulan zakat dari individu dan lembaga,
• Pemanfaatan zakat secara efektif untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,
• Kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, Baznas, dan masyarakat luas.
“Zakat adalah instrumen penting untuk mengurangi kesenjangan sosial dan membangun kesejahteraan bersama. Kita perlu menjadikan zakat sebagai budaya yang mengakar dalam kehidupan masyarakat,” tegas Asep.
Ia pun menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif dalam gerakan zakat, demi terwujudnya masyarakat Ciamis yang sejahtera dan berdaya.
“Semoga Baznas Kabupaten Ciamis terus menjadi teladan dalam pengelolaan zakat di Indonesia. Mari kita bangun kesadaran kolektif dan jadikan zakat sebagai bagian dari gaya hidup yang peduli dan berkeadilan,” pungkasnya. (PUTRI)
