Ciamis, AMNN.co.id – Naratas Layer Farm resmi beroperasi sebagai peternakan ayam petelur modern pertama di wilayah Priangan Timur, berlokasi di Dusun Karanggedang, Kelurahan Linggasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Peternakan ini mengusung teknologi asal Jerman dengan merek Big Dutchman untuk mendukung efisiensi dan peningkatan produktivitas.
Peresmian yang digelar pada Rabu (23/7/2025) tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, bersama jajaran direksi dan komisaris Naratas Layer Farm.
Kandang modern berkapasitas 43.200 ekor ayam petelur ini ditargetkan mampu menghasilkan hingga 2,5 ton telur per hari pada masa puncak produksi.
Direktur Naratas Layer Farm, Anggun, menjelaskan bahwa teknologi canggih yang digunakan seluruhnya diimpor dari Jerman. Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi operasional dan hasil produksi.
“Kami menggunakan sistem otomatisasi dari Big Dutchman. Dengan teknologi ini, seluruh proses dari pemberian pakan, pengumpulan telur, hingga pengelolaan limbah dilakukan secara terintegrasi. Ini akan menekan biaya operasional dan memaksimalkan hasil,” jelas Anggun.
Komisaris Naratas Layer Farm, Hari Adam, menambahkan bahwa pembangunan kandang modern ini merupakan bentuk adaptasi terhadap perkembangan zaman.
Ia mengungkapkan, ke depan pihaknya berencana memperluas usaha dengan menambah kandang ayam broiler dan memperkuat produksi mulet (bibit ayam petelur).
“Kami tidak ingin berhenti di satu titik. Inovasi harus terus berjalan. Tujuan kami adalah menjadikan Naratas sebagai sentra peternakan modern di Jawa Barat,” katanya.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, menyambut baik kehadiran Naratas Layer Farm dan menyebutnya sebagai bagian dari upaya modernisasi sektor pertanian dan peternakan di daerah.
“Ini merupakan cita-cita lama kami. Jika tidak mengikuti kemajuan teknologi, kita akan tertinggal. Meski investasinya besar, dampaknya terhadap percepatan pembangunan dan kesejahteraan sangat signifikan,” ungkap Herdiat dalam sambutannya.
Ia juga menyinggung persoalan ketahanan pangan, khususnya kebutuhan telur di Ciamis yang saat ini baru terpenuhi sekitar 50 persen dari total permintaan. Sisanya masih harus didatangkan dari luar daerah.
“Dengan adanya Naratas, harapannya Ciamis bisa lebih mandiri dalam penyediaan telur. Ini juga akan berdampak pada pengendalian harga dan peningkatan kesejahteraan peternak lokal,” tambahnya.
Herdiat berharap kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha seperti Naratas Layer Farm terus diperkuat, sebagai bagian dari strategi daerah dalam mencapai kemandirian pangan dan pembangunan ekonomi berbasis teknologi. (PUTRI)