Ciamis, AMNN.co.id – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Hj. Tina Wiryawati, SH, MM, menghadiri kegiatan penanaman 2.000 pohon aren di Kampung Adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, pada Selasa (27/5/2025).
Penanaman pohon tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kehutanan RI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), serta program nasional Indonesia’s FOLU (Forestry and Other Land Use) Net Sink 2030 yang bertujuan mengurangi emisi karbon melalui pelestarian hutan.
Tina Wiryawati menyambut baik kegiatan tersebut dan menilai inisiatif penghijauan di Kampung Adat Kuta sangat positif. Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan, penanaman pohon aren juga dinilai berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Wilayah Kampung Adat Kuta memang sudah asri, tetapi dengan penanaman pohon aren ini akan memberikan nilai tambah. Pohon ini bisa dimanfaatkan untuk produksi gula aren, kolang-kaling, dan produk lainnya yang bernilai ekonomi,” ujar Tina.
Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Barat XIII yang meliputi Kuningan, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran ini juga mendorong agar program penanaman pohon aren diperluas ke daerah lain.
Menurutnya, semakin banyak pohon yang ditanam, maka semakin besar pula dampak positifnya bagi lingkungan dan kesejahteraan warga.
“Kami sedang mengupayakan bantuan dana (grant) untuk program serupa di wilayah lain, dan alhamdulillah sudah ada respon yang positif,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tina menyebutkan bahwa produk turunan dari pohon aren, seperti gula aren dan kerajinan berbahan alam, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ia juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam pengembangan sektor ini.
“Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan, bisa dimulai dari pengolahan hasil alam. Bahkan, tas anyaman dari bahan lokal bisa menjadi oleh-oleh khas Kampung Kuta,” jelasnya.
Tina juga mengajak masyarakat untuk mengajarkan anak-anak mencintai alam sejak dini melalui kegiatan menanam pohon di lingkungan rumah.
“Tanamkan kepada anak-anak sejak kecil untuk merawat tanaman, seperti cabai, mangga, atau rambutan. Ini bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga edukasi karakter,” tuturnya.
Ia berharap gerakan penanaman pohon terus berlanjut secara masif dan terintegrasi, sehingga dapat memberikan manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi secara berkelanjutan. (PUTRI)