Kuningan, AMNN.co.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati, SH., MM., bersama Ketua STIEPARI Semarang, Haniek Listyorini, SE., MBA., dan Rektor Universitas Galuh (Unigal), Prof. Dr. Dadi, M.Si., menggelar audiensi strategis dengan Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, di ruang kerja Bupati, Selasa (10/6/2025).
Pertemuan ini membahas sejumlah program inovatif di bidang pendidikan, ketenagakerjaan, pariwisata, dan pertanian guna mendukung percepatan pembangunan daerah di Kabupaten Kuningan.
Dalam bidang pendidikan dan ketenagakerjaan, Hj. Tina Wiryawati memperkenalkan Program Belajar Bekerja Mandiri (BBM) yang diinisiasi bersama STIEPARI Semarang.
Program ini menyasar lulusan SMA/SMK sederajat dari keluarga kurang mampu untuk dapat melanjutkan pendidikan tinggi sambil bekerja di perusahaan garmen di Semarang.
Peserta program akan menerima beasiswa stimulan pada tahun pertama kuliah. Selanjutnya, diharapkan mereka mampu membiayai kuliah secara mandiri dari penghasilan kerja mereka.
“Tujuan utama program ini adalah mendorong siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu agar dapat kuliah sambil bekerja. Ini sekaligus meningkatkan kemandirian dan keahlian mereka,” ujar Hj. Tina.
Ia juga menambahkan bahwa program ini menargetkan rasio peserta 80 persen perempuan dan 20 persen laki-laki, guna meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia kerja dan pendidikan tinggi.
Pengembangan Desa Wisata
Di sektor pariwisata, STIEPARI Semarang bersama Hj. Tina telah aktif mengembangkan sejumlah desa di Kuningan menjadi destinasi wisata unggulan sejak 2020. Desa Cikaso dengan ikon “sawah lope”, Bojong dengan konsep desa kreatif dan UMKM, Kertayasa melalui pengelolaan sampah inovatif, serta Singkup yang terkenal dengan bumi perkemahan dan kuliner kepala kambing, kini telah menjadi magnet wisata lokal.
Potensi Kacang Sanca Inchi
Sementara itu, Rektor Universitas Galuh, Prof. Dr. Dadi, mengangkat potensi pertanian lokal, khususnya budidaya kacang sanca inchi atau kacang bintang, yang dinilai memiliki nilai ekonomi dan manfaat kesehatan tinggi.
“Nutrisi dari kacang ini bahkan mampu membantu menurunkan angka stunting. Ini peluang besar untuk meningkatkan ekonomi petani sekaligus memperbaiki gizi masyarakat,” ungkap Prof. Dadi.
Ia juga menyebut tengah disusun rencana pertemuan antara kepala daerah di kawasan perbatasan Jabar dan Jateng untuk menyelaraskan kebijakan pembangunan lintas provinsi, guna mempercepat kemajuan ekonomi kawasan tersebut.
Respons Positif Bupati Kuningan
Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, menyambut baik kolaborasi lintas sektor ini.
Ia memberikan apresiasi atas upaya fasilitasi yang dilakukan Hj. Tina Wiryawati dalam menghadirkan institusi pendidikan untuk mendukung pembangunan daerah.
“Alhamdulillah, hari ini saya difasilitasi oleh Ibu Hj. Tina untuk berdiskusi dengan Rektor Unigal dan STIEPARI Semarang terkait implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Salah satunya, pengembangan budidaya kacang sanca inchi yang sangat sesuai dengan kondisi geografis Kuningan,” ujar Bupati.
Terkait program BBM, Bupati menyatakan komitmennya untuk memperluas jangkauan program ini ke desa-desa yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.
“Kita akan perluas cakupannya agar bisa menyentuh desa-desa yang tergolong miskin ekstrem. Ini bagian dari upaya kita menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Kuningan,” tegasnya.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, dan institusi pendidikan ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan visi “Kuningan Melesat”. (PUTRI)