CIAMIS, AMNN.CO.ID – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hasan Kabupaten Ciamis merayakan milad ke-40 dengan sejumlah rangkaian kegiatan, meneguhkan komitmennya dalam bidang dakwah, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pimpinan Ponpes Al Hasan, KH. Muhammad Syarif Hidayat, menjelaskan bahwa pesantren yang berdiri sejak 1986 ini telah merintis setidaknya 19 unit kegiatan di berbagai sektor.
“Alhamdulillah, 40 tahun Al Hasan merintis beberapa unit kegiatan baik usaha, ekonomi, pendidikan, kemasyarakatan, hingga dakwah. Ini hanya setitik pengabdian kami untuk bangsa dan negara,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).
Menurut Kiai Syarif, program mendasar pesantren adalah dakwah dan pendidikan.
“Yang pokok adalah pendidikan dan dakwah, baik untuk anak-anak maupun masyarakat. Yang lainnya adalah pelengkap,” tegasnya.
Ia mencontohkan bahwa kegiatan seperti pengajian mingguan, pembinaan calon haji, dan umroh juga termasuk dalam ranah dakwah.
Rangkaian milad ke-40 berlangsung selama seminggu penuh. Beragam perlombaan digelar untuk semua jenjang, mulai dari RA, TK, hingga SMA. Tidak hanya untuk santri, pesantren juga mengadakan kegiatan untuk masyarakat luas, seperti pelatihan penyembelihan halal, pemulasaraan jenazah, dan pengobatan gratis.
“Ini semua adalah rakarya rasa dari alumni dan keluarga besar pesantren,” jelasnya.
KH. Syarif mengakui bahwa setiap zaman memiliki tantangannya sendiri. Kunci menghadapinya, menurut dia, adalah dengan tidak mengalah dan selalu berusaha kreatif serta inovatif, khususnya dalam menghidupi pembiayaan pesantren.
“Kita tidak menunggu bantuan dari pemerintah. Tentu harus ada kreativitas dan inovasi dari pesantren untuk menghidupkan pembiayaan, yang harus terus dirintis, terutama untuk santri yang masih aktif maupun yang telah menjadi alumni,” paparnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga independensi pesantren. Pesantren tidak ikut-ikutan membuat hal yang tidak sesuai, baik dengan pemerintah atau masyarakat. Jika ada perkembangan yang bertabrakan dengan nilai kepesantrenan, kita harus lebih arif dan bijaksana menyikapinya,” imbuhnya.
Ke depan, terdapat tiga harapan besar untuk melanjutkan perjuangan Ponpes Al Hasan. Pertama, adalah istiqomah dalam memegang teguh nilai-nilai kepesantrenan. Kedua, menyiapkan regenerasi dan pengkaderan yang matang.
“Yang ketiga, harus ada doktrin kepada keluarga dan keturunan agar tetap merasa memiliki dan berjuang untuk kelangsungan pesantren,” tutur Kiai Syarif.
Ia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat sekitar, para donatur, dan jamaah haji-umroh yang telah berkontribusi terhadap kelancaran pesantren.
“Pesantren bisa sampai seperti ini tidak lepas dari bantuan semua pihak. Kami tidak akan berhenti mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam perjuangan pesantren,” kata dia.
Untuk menjaga silaturahmi, Ponpes Al Hasan aktif menjalin komunikasi dengan alumni melalui koordinator di tiap daerah, baik dengan mendatangi alumni maupun mengundang mereka ke pesantren. (PUTRI)