Jakarta, AMNN.co.id – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menghadiri *High-Level Executive Roundtable* yang diselenggarakan oleh *Economic Research Institute for ASEAN and East Asia* (ERIA) pada Rabu (15/1/2024). Acara ini membahas arah kebijakan ekonomi regional dan global dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan.
Dalam diskusi tersebut, Wamen Ossy memaparkan pandangan mengenai kebijakan ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto. Ia menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan Indonesia pada negara-negara adidaya, terutama di sektor pangan dan energi.
“Presiden Prabowo Subianto telah menyebutkan bagaimana beliau berupaya mengurangi ketergantungan, salah satunya di sektor pangan dan energi. Ini akan menjadi prioritas dalam agenda pemerintah ke depan,” ujar Ossy.
Ia juga menyoroti pentingnya memperkuat kemitraan regional di Asia sebagai strategi menghadapi tantangan global. Menurut Ossy, negara-negara Asia perlu meningkatkan kerja sama melalui multilateralisme untuk memperkuat arsitektur regional dan global.
“Jepang, misalnya, memiliki keunggulan dalam inovasi teknologi. Indonesia dapat mempelajari dan memanfaatkan potensi tersebut untuk memperkuat posisi ASEAN,” tambahnya.
Dalam diskusi yang sama, Dean sekaligus Managing Director ERIA School of Government, Nobuhiro Aizawa, menekankan pentingnya dialog untuk menyelaraskan kepentingan nasional dan regional. Ia melihat tantangan global sebagai peluang untuk membangun komunitas ekonomi yang tangguh.
“Dialog ini bertujuan mempersiapkan strategi bersama menghadapi masa depan. Tantangan global, termasuk perubahan kepemimpinan di Amerika Serikat, harus dilihat sebagai peluang untuk membangun komunitas yang mampu menghadapi masalah bersama,” jelas Nobuhiro.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh ekonomi dan politik terkemuka, termasuk mantan Menteri Keuangan RI periode 2013–2014 Muhammad Chatib Basri, mantan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) Akira Amari, serta Presiden ERIA Tetsuya Watanabe. Wamen Ossy sendiri didampingi oleh Tenaga Ahli Bidang Administrasi Negara dan Good Governance, Ajie Arifuddin.
Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antara negara-negara Asia dalam menciptakan strategi ekonomi yang tangguh dan adaptif di tengah dinamika global. (PUTRI)